Sejarah Singkat GKI Cawang
(video dibuat saat HUT GKI Cawang ke 54 pada tahun 2021)
Tanggal 30 Januari 1964, dibukalah Pos Perkabaran Injil (Pos PI) dari GKI Bekasi Timur di daerah Cawang, di rumah Bapak Setiadarman Basuki, di Jalan Cawang Baru Tengah yang berjarak dua rumah dari gedung gereja sekarang. Perluasan Pekabaran Injil di daerah Cawang itu, sekaligus memudahkan Jemaat di sekitar Cawang beribadah. Menurut Talitakum edisi Lustrum V Nopember 1992, Jemaat mula-mula pada Pos PI sebanyak 20 orang, tahun berikutnya menjadi 35 orang dan tahun 1966 sudah menjadi 50 orang.
Keinginan untuk memiliki sebuah gedung gereja semakin mendesak seiring dengan pertambahan jumlah Jemaat. Keinginan tersebut diwujudkan dengan mengirimkan surat kepada Gubernur DKI untuk meminta sebidang tanah kosong di daerah Cawang I, tetapi permintaan ditolak karena tanah yg dimaksud sudah diperuntukkan menjadi lapangan terbuka. Kabar baik datang dari Pendeta Jusuf Harun, yg menyampaikan kabar bahwa seorang dermawan bersedia menyerahkan tanahnya untuk dijadikan gereja. Melalui Pendeta Jusuf Harun juga tanah tersebut diserahkan kepada Bapak S. Basuki. Belakangan diketahui dermawan yang dimaksud dikenal sebagai Encim Surabaya.
Bakal Jemaat GKI Cawang didewasakan menjadi Jemaat GKI Cawang pada tanggal 19 November 1967 di dalam Kebaktian Pendewasaan yang dilayani oleh Pendeta IT Salim. Sejak saat itu perjalanan GKI Cawang sebagai sebuah Jemaat dewasa dimulai, sekalipun gedung gereja belum rampung dibangun. Peresmian Gedung Gereja baru dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 1967.
Para pendeta jemaat yang pernah dan masih melayani di Jemaat ini yaitu: Pdt. Suradji, Pdt. Dede S. Mulyana, Pdt. Iwan Santoso, Pdt. Maryam KTK. Sutanto, Pdt. Paul Suradji, Pdt. Andi Christianto, dan Pdt. Yanti Rusli.